Pages

Jumat, 11 Maret 2011

ALUNAN TANPA ARTI

Malam itu rumahku begitu gelap gulita karena lampu sedang padam. Aku begitu takut dan akupun memutuskan untuk segera tidur. Waktu serasa berjalan lambat karena mataku tidak dapat terpejam. Mata yang terus terbuka membuatku berfikir tentang hal-hal yang mungkin sulit dipahami oleh akal manusia.
Lambatlaun mataku semakin terasa berat dan akhirnya akupun tertidur pulas. Namun, kebiasaanku untuk selalu terbangun saat jam menunjukkan pukul 00.30 yang tidak dapat aku hilangkan. Biasanya jam segitu aku selalu mencari atau mengambil air minum.
Akupun mulai beranjak dari tempat tidurku untukmengambil air minum.Namun belum sampai kakiku menginjak lantai, aku mendengar suara yang aneh bagiku di malam yang gelap gulita tanpa sebuah penarangan. Suara itu begitu lembut mengalun dan sayup-sayup terdengar di telingaku. Kudengarkan dan kuresapi suara itu. Suaranya bagaiakan seorang sinden yang sedang melantunkan sebuah lagu Jawa dengan suara yang merdu. Disusul dengan suara alat musik gamelan yang mendayu-dayu dan semakin menambah seramnya suara itu.Bulu kudukku berdiri. Badankupun panas dingin dalam seketika. Kuberanikan langkah kakiku untuk melihat dari mana datangnya suara aneh itu. Kubuka pintu dan kulihat sekeliling rumahku. Ternyata tak ada seorangpun disana.
Kejadian itupun kuceritakan kepada kakekku. Karena kukira suara itu berasal dari radio tetanggaku. Namun penjelasan kakek mengejutkanku. Ternyata radio tetanggaku sedang rusak. Akupun berfikir. Kalau suara yang kudengar bukan berasal dari radio tetanggaku, lalu darimanakah datangnya suara aneh itu ?

2 komentar:

p.Q mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

hiii....
medeni....

wkwkwk...
:P

Posting Komentar